Menara Eifel Maskot Kota Paris di Perancis (Ikang Fawzi & Marissa Haque)

Menara Eifel Maskot Kota Paris di Perancis (Ikang Fawzi & Marissa Haque)
Ikang Fawzi & Marissa Haque: Kami Sedang Menabung untuk Kembali Merayakan Cinta di Paris, Perancis (25 Tahun Pernikahan Sejak 3-7-1986)

Ikang Fawzi & Marissa Haque, Sept 1986 di Paris, Perancis

Ikang Fawzi & Marissa Haque, Sept 1986 di Paris, Perancis
Bulan Madu Pernikahan Siri Kami, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Sept 1986 di Paris, Perancis

Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle

Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle
Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle

Dilukis Berdua di Mon Martre, Perancis, 1986, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Paris

Dilukis Berdua di Mon Martre,  Perancis, 1986, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Paris
Dilukis Berdua di Mon Martre, Perancis, 1986, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Paris

Carla Bruni - Quelqu'un m'a dit adalah Favorit Marissa Haque Fawzi

Carla Bruni - Quelqu'un m'a dit adalah Favorit Marissa Haque Fawzi

Membawa ke Perancis, 1986, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Hasil dari Kesuksesan Album "Preman"

Membawa ke Perancis, 1986, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Hasil dari Kesuksesan Album "Preman"
Membawa ke Perancis, 1986, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Hasil dari Kesuksesan Album "Preman", Produksi Jackson Record

Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle: Marissa Haque

Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle: Marissa Haque
Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle: Marissa Haque

Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle: Marissa Haque

Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle: Marissa Haque
Lagu Michelle Ma Belle Diplesetkan Ikang Fawzi jadi Marissa Ma Belle: Marissa Haque

Paris, Perancis, dan Rencana Celebrate utk Anniversary 25 Tahun: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Paris, Perancis, dan Rencana Celebrate utk Anniversary 25 Tahun: Marissa Haque & Ikang Fawzi
Paris, Perancis, dan Rencana Celebrate utk Anniversary 25 Tahun: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Daya Tarik si Leher Jenjang ala Perancis Marissa Haque

Daya Tarik si Leher Jenjang ala Perancis Marissa Haque
Menurun ke Chikita Fawzi Putri ke 2, Daya Tarik si Leher Jenjang ala Perancis Marissa Haque
Tampilkan postingan dengan label chikit fawzi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label chikit fawzi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Agustus 2011

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi


Liputan6.com, Jakarta:
Sumber (1):  http://tv.liputan6.com/main/read/8/1061798/0/ketika-para-selebritis-saling-mengagumi

Sumber (2):  http://id.berita.yahoo.com/foto/ketika-p…
13th Agustus 2011, posted in My Family Story

ikang-fawzi-gonzales-marissa-haque-eva-siregar-golzales-isabela-fawzi
Diam-diam istri pesepakbola nasional Christian Gonzales, Eva Gonzales, mengagumi pasangan artis senior Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Eva pun mengundang artis idolanya itu untuk menghadiri acara ulang tahun putri pertamanya, Amanda Gonzales, yang ke-17. Eva mengaku tidak menyangka jika pasangan yang kini lebih aktif bergelut di dunia politik itu mau hadir di pesta ulang tahun anaknya.

“Ini idola saya sama suami saya. Ini bener-bener reunian dari saya kecil mereka bener-bener udah di langit. Jadi mana mungkin kenal sama saya,” puji Eva Gonzales kepada pasangan yang kini masih tampak mesra, seperti ditayangkan Status Selebritis di SCTV, Sabtu (13/8).

Ternyata, Ikang dan Marissa juga nge-fans dengan perfoma Christian Gonzales di lapangan. Baik Ikang maupun Marissa pun ikut memuji idolanya itu. “Kita tuh seneng banget sama Christian Gonzales apalagi waktu kemaren membela Indonesia. Di saat Indonesia tengah lesuh, Gonzales mampu mengangkat kembali nama timnas Indonesia,” puji pria yang bernama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi.(APY/ANS)

“Keluarga Gonzales Timnas yang Sangat Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi”

Sumber:http://chikitafawzi.blogdetik.com/2011/08/13/keluarga-gonzales-timnas-yang-sangat-ramah-marissa-haque-ikang-fawzi/

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Selasa, 16 Agustus 2011

"Marissa Haque & Ikang Fawzi: Upaya Membuat Nyaman Hati Pasangan"


Disaat kita memberi sesungguhnya karena kita sudah banyak menerima!

Kuncinya semua kembali kepada pasangan kita. Sejauh mana pasangan suami atau istri dapat saling mendukung satu dengan lainnya, sehingga mampu selalu membuat nyaman hati pasangannya.


cinta_kami_selamanya_sampai_mati-ikang-fawzi-dan-marissa-haque-1Pasangan suami istri sejati, akan berada dalam irama harmoni untuk saling memahami serta  selalu mendukung. Intinya adalah, komunikasi produktif di antara keduanya dalam perkawinan. Cirinya adalah ketika mata hati serasa selalu terkait satu dengan lainnya. Seperti itu sejujurnya yang kami rasakan selama 25 tahun masa pernikahan kami.

Kami berdua--Ikang Fawzi dan Marissa Haque--memang bukanlah pasangan yang luar biasa sempurna. Namun kami bertekad agar kesepakatan yang kami buat sejak awal dapat kami wujudkan dalam kenyataan sejarah pernikahan kami, yaitu: "... untuk selalu satu suami dan satu istri sampai mati."

Insya Allah... sejujurnya demikian, dan selamanya demikian. Sampai ajal menjemput kami, karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati...

May Allah always bless our marriage... amiiin...

Catatan: Avatar Blog Ini dari iklan Oil of Olay

Sumber: http://ikangdanmarissa.blogdetik.com/


"Marissa Haque & Ikang Fawzi: Upaya Membuat Nyaman Hati Pasangan"

Jumat, 10 Juni 2011

Orang Perancis Suka Bicara & Menulis Katanya: Marissa Haque Fawzi

Baru kusadari beberapa hari terakhir ini ketika seorang teman yang dekat di hatiku dari FH UGM mengirimiku sms yang berbunyi: "Mbak Icha sayang...kelihatannya para alumni dari Unika Atmajaya Jakarta itu punya ciri yang sama deh yaitu suka menulis!"

Hhmmm...iya juga ya?


Namun saya menyukai dunia tulis-menulis jauh sebelum menapaki kaki mengambil S2 ku yang pertama di kampus tersebut. Tapi....memang, setelah gabung dalam pembelajaran di kampus tersebut, kemampuan dan kesenanganku menulis menjadi semakin terasah. Khususnya karena Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di sini terkenal salah satu yang terbaik di Indonesia, sayapun mengambil S2 dari jurusan LTBI singkatan dari Linguistik Terapan Bahasa Inggris.

Tak hanya diriku Dari LTBI, ternyata adik kelasku dari FE (Fakultas Ekonomi) bernama Angelina Sondakh jua sangat produksitf sekarang dalam dunia penulisa buku. Memang banyak yang memcingkan mata ketika tulisannya melulu soal keluarga dan dirinya. Tapi saya pikir mereka yang sinis itu hanya iri kepada Angie yang cerdas serta produktif!

Iri sebenarnya hanyalah pertanda dari tak mampu...hehe... Jadi, kalau mereka iri jawabannya sebenarnya hanya satu yaitu "menulis juga dong!" Beradu karya melalui budaya menulis pasti akan positif. Daya nalar serta kreasi sportif pasti akan mengemuka, dan dampaknya akan menepis hal negatif lainnya. Sehingga tanpa ragu-ragu saya berani mengajak anda semua untuk bergabung bersama dalam dunia positif yang saya sekeluarga sukai, yaitu: "Ayo Memulis!"


Dalam: "Budaya Menulis Alumni Unika Atmajaya Jakarta: Marissa Haque Fawzi"

Minggu, 05 Juni 2011

Charlotte Louise Poittier, Berdarah Perancis-Belanda Oma Kami Tercinta (Seorang Mualaf asal Chatolic Nun): Marissa Haque Fawzi

Tadi pagi di hari Minggu santai seperti hari ini saya dan suami membereskan gudang penympanan barang-barang tua kami... Eh, ndak sengaja... subhanallah ketemu Foto Oma Lotte (Charlotte LOuis Poittier) saat Remaja di Belanda, sehingga ndak ada orang manapun juga yang bisa memfitnah lagi dengan mengatakan saya Marissa Haque dan kedua adikku Shahnaz dan Soraya adalah keturunan Yahudi--with all my respects to masyarakat keturunan Yahudi di Indonesia ya? Nyuwun sewuuuu...
oma-kami-tercinta-seorang-mualaf-asal-chatolic-nun-charlotte-louise-poittier-berdarah-belanda-perancisjpeg
Oma Lotte...I miss you...we're gonna meet one day...

marissa-haque-perempuannya-ayah-ikang-fawzi-kujpeg


Jumat, 27 Mei 2011

Ilmu Diplomasi ‘Sederhana’ yang Dipulung Icha pada 1987 Lalu: Ikang Fawzi

Diplomasi adalah Ilmu Sejenis Akar Rumput tak Bergoyang walau Tertiup Angin: 

Marissa Haque Fawzi


Diplomasi adalah Ilmu Sejenis Akar Rumput tak Bergoyang walau Tertiup Angin. Kurang lebih mungkin itulah substansi yang dapat kupetik dari ‘memulung’ ilmu diplomasi dari almarhum Ayah Mertuaku YM. Dato’ Fawzi Abdulrani asal Sulawesi Barat (Sulbar sekarang dulu Sulsel)–Bugis-Mandar–yang seorang diplomat senior alumni dari SESDILU (Sekolah Dinas Luar Negri) itu saat baru menikah dengan Ikang Fawzi. Walau sesungguhnya makna dari Ilmu Diplomasi jauh lebih dalam dari yang sempat kuserap pada tahun 1987 lalu dari Ayah Mertuaku terkasih.

green-marissa-haque-fawzi

Tiga Menantu Haque yang Selalu Berbahasa Perancis: Marissa Haque Fawzi


Jum’at, 04 Maret 2011 17:15 wib

Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/03/0…

SURABAYA- Kondisi pelajaran musik di sekolah dasar hingga menengah atas kian memprihatinkan. Bahkan pola-pola pembelajaran terkesan monoton sehingga siswa tidak memahami musik secara pasti. Pelajaran musik di Indonesia hanya sebatas teori saja.

Hal itu disampaikan Ketua Music Teacher Association of Indonesia (MTAoI) Ivon Maria Pek Pien. “Pelajaran musik di Indonesia sangat jauh tertinggal dibanding luar negeri.

Oleh karena itu, melalui MTAoI ini akan diperjuangkan agar terwujudnya kurikulum musik skala nasional,” kata Ivon di sela-sela acara Open Piano Competition The 11th Galaxy International di Hotel JW Marriot, Jalan Embong Malang, Surabaya, Jum’at (4/3/2011).

Dia menambahkan, di Indonesia, sekolah musik selalu dicampurkan dengan sekolah umum. Beberapa siswa selalu dibebani dengan pelajaran musik yang hanya teori saja. MTAoI berencana menggulirkan kurikulum bagi perkembangan musik di Indonesia, yakni bagaimana menanamkan musik secara benar sejak dini. Kemudian, ketika siswa beranjak dewasa dapat menerapkan musik tanpa harus les privat lagi.

Ivon mengkritik, Indonesia tidak memiliki konservatorium, sebuah wadah untuk mencari bakat-bakat musisi. Di luar negeri, seperti di New York dan Eropa, konservatorium ini sudah melembaga. “Kabarnya sih akan ada pembangunan konservatorium di Indonesia. Sayangnya yang mendanai bukan pemerintah Indonesia, melainkan pemerintah Belanda bekerja sama dengan kampus Widya Mandala Surabaya,” ungkapnya. (rfa)(rhs)

Buah Bakat Kreatifitas dari Perancis: Ikang Fawzi Dinobatkan Sebagai Ambasador Kebun Raya

Bogor (ANTARA News) - Rocker Indonesia era 90 an Ikang Fawzi dinobatkan sebagai ambasador Kebun Raya, oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Senin.

Penobatan dilakukan karena selama ini suami artis cantik Marissa Haque tersebut telah menjadi sahabat kebun raya dan prinsip hidupnya yang sangat mencintai lingkungan menjadikannya duta kebun raya.

Peran Ikang dalam menjaga kelestarian alam, terlihat dari pola hidupnya. Dimana rumahnya memiliki banyak pohon dan sudah menerapkan pola keseimbangan alam kepaa anak-anaknya.

"Saya orang yang sangat mencintai keluarga, saya ingin mesa depan anak dan cucu saya kelak dapat hidup sehat dengan lingkungan yang sehat pula. Sejak dini saya mengajarkan kepada anak-anak saya untuk menjaga keseimbangan alam, dengan mencintai tumbuh-tumbuhan dan kelestarian lingkungan," ujarnya kepada ANTARA di Bogor, Senin

Ikang dinobatkan sebagai duta kebun raya oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ditandai dengan penyematan pin duta kebun raya oleh kepala LIPI Prof. Dr. Umar Anggara Z, disaksikan oleh wakil menteri PU Ahmad Hermantor Dardar, kepala Kebun Raya Bogor, Said Sinaga, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI Prof. Dr. Endang Sukara, dan Marissa Haque.

Umar Anggara menyatakan dukungannya atas tugas yang kini dijabat oleh rocker Indonesia tersebut.

"Kita berharap dengan dijadikannya mas Ikang Fauzi sebagai duta kebun raya, dapat mensosialisasikan dan mengembangkian kebun raya ke tengah masyarakat. Peran beliau sangat penting untuk keberadaan kebun raya agar tetap dikenal masyarakat luas," ujarnya.

Ikang menyatakan tugasnya sebagai duta adalah mengajar masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, memperkenalkan kekayaan fauna yang dimiliki Indonesia kepada masyarakat.

"Yang terpenting adalah mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam. Dengan alam yang seimbang kehidupan manusia akan berjalan selama puluhan tahun. Kita akan merencanakan program-program pengenalan bagaimana agar kebun raya dapat dikenal masyarakat luas," terangnya.

Penobatan tersebut berlangsung dalam acara diskusi desain Master Plan Kebun Raya Solok, Kebun Raya Minahasa dan Kebun Raya Kendari bertempat di gedung konservasi Kebun Raya Bogor.


Sumber: ANTARA News (Senin, 25 Januari 2010 16:48 WIB)

O Paris J'et Aime: Ikang Fawzi & Marissa Haque

The Circle of  Our Love

paris-tour-eiffelikang-fawzi-marissa-haque-isabella-fawzi-chikita-fawzi-ekki-soekarno-gilang-ramadhan-shahnaz-haque-soraya-haque

Menara Eifie di Paris, Perancis adalah Salah Satu Kenangan Mesra Kami

Yah...dan kami memang sedang menabung agar setelah pulang dari Umroh pada tahun ini--entah di bulan apa--kami berempat (dan biasanya ditambah sama Menik aspriku hampir 17 tahun) ingin kembali menginjakkan kaki di kota teromantis dunia itu.

O Paris...j'et aime...

paris-perancis-dan-rencana-celebrate-utk-anniversary-25-tahun-ikang-marissa-di-film-yang-kukuh-dan-yang-runtuh

Kesehatan dan Pembangunan Sosial Perancis: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Semangat Pembangunan Sosial di Perancis:


 
Agence française de sécurité sanitaire des aliments (AFSSA)
 
Agence nationale de recherches sur le sida (ANRS)
 
Centre de recherche, d étude et de documentation en économie de la santé (CREDES)
 
Centre français sur la population et le développement (CEPED)
 
Ecole nationale de la santé publique (ENSP)
 
GIP ESTHER (Ensemble pour une solidarité thérapeutique hospitalière en réseau)
 
Institut national de la santé et de la recherche médicale (INSERM)
 
Institut national d études démographiques (INED)
 
Institut Pasteur

 

Chikita Fawzi dalam Semangat Festival Film Cannes, Perancis: Ikang Fawzi & Marissa Haque


Upin & Ipin' Di produseri Mantan Mahasiswa ITB

“"Kesuksesan 'Upin & Ipin' dimulai ketika mengikuti Festival Film Cannes di Perancis"”




Siapa yang tak kenal serial animasi asal Malaysia 'Upin & Ipin'? Ceritanya yang sederhana, mendidik dan menjunjung etika sopan santun, menjadi salah satu tontonan favorit anak-anak, bahkan orang dewasa di Indonesia. Tapi apakah anda mengetahui kalau kisah dua bocah gundul itu ternyata diproduseri oleh seseorang yang pernah kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB)?

Namanya Burhanudin Radzi pria yang kini usianya di atas 50 tahun tersebut pernah menimba ilmu jurusan Teknik Perminyakan di ITB sekitar tahun 1980-an. Namun ia hanya kuliah selama 1,5 tahun hingga akhirnya memutuskan pindah karena alasan pribadi.

Burhan, demikian ia biasa dipanggil, memiliki Les' Copaque, perusahaan yang bergerak di bidang animasi, kreatif dan film. Bersama istrinya Ainon Bte Ariff dan sejumlah stafnya, mereka menciptakan kisah dan karakter untuk seial 'Upin & Ipin' sekitar empat tahun lalu.

"Karena kami semua suka anak-anak, peduli anak-anak," jelas Ainon saat diwawancara di Kafe Pisa Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/9/2010).

Ainon bukan hanya ikut menulis cerita, ibu empat anak dan nenek satu cucu ini juga mengisi suara di 'Upin & Ipin'. Sebagai?

"Sebagai Opa, neneknya Upin & Ipin," imbuhnya tersenyum.

Karakter Opa dikenal sebagai sosok nenek yang santun, penyayang dan juga penuh perhatian. Kebetulan sifat Ainon mirip dengan Opa. Ia mengaku sering mengasuh cucunya dan aktif di kegiatan sosial untuk anak-anak.

Kesuksesan 'Upin & Ipin' dimulai ketika mengikuti Festival Film Cannes di Perancis empat tahun lalu. Burhan dan Ainon mengirimkan cuplikan gambar 'Upin & Ipin' ke ajang bergengsi tersebut.
“"Indonesia diakui Ainon memiliki tempat yang spesial untuk dirinya juga sang suami. Mereka bahkan berencana membuat cerita 'Upin & Ipin' dengan mengikutsertakan karakter khas Indonesia, 'Unyil'"”

Melihat 'Upin & Ipin' eksis di Festival Cannes, sejumlah televisi Malaysia pun tertarik untuk membeli hak siarnya. "Yang beli akhirnya TV 9 Malaysia," tutur Ainon.

Kesuksesan serial tersebut merembet ke sektor bisnis lainnya. Kini 'Upin & Ipin' tak hanya mondar mandir di televisi. Sejumlah kafe dengan menggunakan 'Upin & Ipin' pun didirikan sekitar setahun lalu.

"Kami punya kafenya ada di daerah Shah Alam juga di Putra Height,"

Kafe-kafe tersebut menjual makanan dengan menu unik seperti 'Nasi Goreng Opa' atau 'Ayam Goreng Upin'

Mendapat sambutan dan pujian yang luar biasa dari publik Malaysia, 'Upin & Ipin' pun diekspor. Tercatat Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) menjadi stasiun televisi yang menyiarkan 'Upin & Ipin' di tanah air.

Kesuksesan 'Upin & Ipin' tidak hanya di dua negara serumpun, sejumlah perusahaan internasional juga mulai melirik, seperti Disney Channel.

"Mereka datang ke kami sekitar pertengahan 2010. Lalu kami sepakat," tambahnya.

Tapi tak semua peminat 'Upin & Ipin' beruntung membeli hak siarnya dari Les' Copaque. Sejumlah televisi asal Timur Tengah pernah mengajukan tawaran.

"Mereka kaya-kaya, tapi menawarkannya kok murah. Kami tak mau,"celetuk Ainon.

Indonesia diakui Ainon sebagai tempat yang spesial untuk dirinya juga sang suami. Mereka bahkan berencana membuat cerita 'Upin & Ipin' dengan mengikutsertakan karakter khas Indonesia, 'Unyil'.




Seperti apa nantinya. Ainon yang duduk sebagai Creative Content Director di Les' Copaque masih merahasiakannya. Ainon hanya berharap jika nanti 'Upin & Ipin' bermain bersama Unyil dalam satu layar, pihaknya tak ingin dituduh membajak karakter 'Unyil'.

"Kami tak ingin disebut mencuri, makanya nanti ceritanya juga harus hati-hati," tandasnya.

'Upin & Ipin' diproduksi sebanyak 42 episode setiap tahunnya. Serial itu hanya diputar di Malaysia setiap libur sekolah, berbeda dengan di Indonesia. "Di kami hanya ketika anak-anak cuti sekolah, selama tiga bulan saja," jelas nenek 52 tahun itu.

Setelah meraih prestasi di Malaysia dan Indonesia lalu masuk ke Disney Channel, Les 'Copaque bersama sejumlah konsorsium akan membuat Taman Impian Upin & Ipin (TIMPA). Tak hanya itu film 'Laksmana Upin Ipin' direncanakan tayang tahun 2012.

Kini ada sekitar sembilan orang yang menjadi pengisi suara karakter inti 'Upin & Ipin', termasuk Ainon. Untuk karakter Upin dan Ipin, suaranya diisi satu orang, seorang gadis berusia sembilan tahun. "Namanya Putri Asyila, dan salah seorang dari film anomatornya adalah anak aktris dan aktor terkenal Indonesia Marissa Haque dan Ikang Fawzi" tandas Ainon.

sum.yahoo

Istriku Marissa Grace Haque Berdarah Perancis: Ikang Fawzi


Mar 26, '07 2:17 AM
oleh Ibrahimuntuk

A. Kohar Ibrahim :
Marissa Haque Artis Politisi Engage
Esai
Impresi dari Eropa
(4)
ADALAH orang yang sangat beruntung memiliki nama bernada irama memikat. Demikian menurut sastrawan Guy de Maupassant, dengan mengambil contoh nama intelektual  : Zola. Lengkapnya : Emile Zola. Sang pengarang roman engage « Germinal » dan sang penguggat ketidak adilan dan kedustaan dengan suratnya yang masyhur: « J’accuse ».
« Zo…la ! Oh la la ! » begitulah kiranya diimpresikan sekali pun hanya dalam hati. « Wah ! »

Jujur saja, saya pun termasuk yang suka menyimak nama-nama bukan saja bermakna melainkan juga bernada irama puitika. Karena itulah seketika saya tergugah, ketika baru-baru ini mendengar informasi sedang berlangsungnya seminar mengenai trafiking di kota Batam. Pasalnya berita tersebut menyebut kehadiran sosok kondang bernama Marissa. Maka kontan hati dan pikiran saya tergelitik.

Diucapkan via ponsel oleh seorang wanita, nama itu sarat irama yang ngemong layaknya seorang Ma(k) yang menyampaikan kesejuk-asaan dan perlindungan. 

« Ma… Ma-lisa… ! » kiranya begitulah bisa diimajinasi seorang balita kolokan memanggil-manggil mengundang kasih dan sayang. « Mari…Marissa… ! »

Sesungguhnya nama itu bukan sekedar nama yang hampa melainkan amat bermakna bernada irama penuh perhatian kasih sayang insan manusiawi. 

« Marissa tidak hanya berkapasitas dan berwawasan luas, » jelas Lisya Anggraini sang pemberi khabarku dari Batam itu. « Tapi juga punya akhlak yang baik dan memiliki tingkat spiritualitas dan pendalaman agama yang tidak cekak. Dia adalah salah seorang anggota DPR yang membidangi agama, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak-anak. »
Wah ! Kian tambah menggelitik saja lah jadinya. Lebih-lebih lagi ketika Lisya menambahkan penjelasannya bahwa Marissa salah seorang sosok artis kondang. Bintang film yang telah meraih sejumlah penghargaan tinggi.

Wah ! Sepertinya Lisya lagi memberi aba-aba sembari senyum supaya saya segera melacak barisan nama-nama kenamaan alias kaum selebriti Indonesia. 

« Marissa Haque… ! » desisku ketika menemukan seraya menyimak foto wajahnya. Sepintas lintas aku jadi teringat pada bintang film India terkemuka : Aishwarya. Yang membintangi film terbarunya « Devdas. » mengisahkan seorang lelaki pencinta yang tiada taranya terhadap perempuan idamannya. Aktris mantan Miss Monde itu minggu ini wajahnya jadi cover majalah mingguan terkemuka Eropa : Le VIF-EXPRESS .

Dari Batam Nusantara sepertrinya aku lagi dapat berkas cahya kejora. Dalam menelusuri seraya melacak-simak Marissa Haque. Betapa tidak. Bintang film yang kini juga sebagai politisi itu ternyata memang dari asal-usulnya juga ada aliran darah India-nya. Seperti yang dituturkan Ensiklopedi Tokoh Indonesia, kakeknya berasal dari India dan beragama Islam ; neneknya keturunan Belanda-Perancis beragama Kristen. Allen Haque, ayahnya juga berdarah Belanda-Perancis. Sedangkan ibunya Nike Suharyah binti Cakraningrat berasal dari Madura. Marissa yang kelahiran Balikpapan 15 Oktober 1962 menikah dengan Rocker Ikang Fawzi 12 April 1987.

Dari halaman Ensi itu pun dapat diketahui bahwa sang artis-politisi itu adalah seorang Sarjana Hukum Universitas Trisakti, selain mengukti Studi Kajian Film di Ohio University, Amerika Serikat.

Gelitikan hati selanjutnya melahirkan pertanyaan : Apakah Marissa Haque itu sebagai sosok intelektual selaras pemaknaan Prof Dr Franz Magnis-Suseno ? Yang bahwasanya  : « Secara moralitas, kaum intelektual harus mengatakan yang benar itu benar dengan kejujuran, keberanian, rendah hati, peka terhadap lingkungan, toleran, dan terbuka kepada siapa saja. »
Menurut Magnis, « intelektual yang tampil menjadi politisi hendaknya tetap harus menampakkan sikap kritis, karena ideologi kaum intelektual adalah kebenaran. »

Wah ! Hati dan pikiran saya semakin tergelitik : « Dan bagaimana Marissa ? »

Maka saya pun teringat pada suasana di arena perpolitikan ketika menyimak impresi dari Rosihan Anwar terhadap Marissa. Semata-mata karena (Berita Sore 10/5/2004) sang jurnalis senior itu duduk di sebaris kursi bersama Aristides Katopo, pemred Sinar Harapan dan sang « bintang film Marissa Haque SH yang tampil sebagai Caleg PDI-P di Jawa Barat dan terpilih sebagai anggota DPR. »

Dalam suasana meriah dilangsungkannya acara mengumumkan duet capres dan cawapres PDI-P Mega-Muzadi di Tugu Proklamasi 6 Mei 2004 itu, Rosihan Anwar memperoleh kesan bahwa « artis Marissa Haque yang berjilbab bertepuk tangan kayak penggembira sebuah muktamar. »

Wah ! Hati dan pikiran saya semakin tergelitik saja jadinya : « Benarkah ? Tapi apa hanya sebagai penggemar muktamar ? Kenapa sih sang bintang film yang juga mulai jadi bintang arena politik itu  berdiri di bawah kibaran panji PDI-P ? »
Jawabannya diutarakan ketika berkunjung ke redaksi Pikiran Rakyat Bandung 21 Februari 2004. Jelas tegas sederhana saja.
« Saya jatuh cinta kepada Ibu Mega, » kata Marissa. « Itulah alasan saya memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai wadah politik saya. »

Sesungguhnya, dalam pengakuannya lebih jauh, jatuh cinta yang dimaksudkanya itu adalah berupa kekaguman Marissa kepada Megawati. Dimulai ketika menyaksikan penampilan beliau yang amat mempesona ketika hadir dalam KTT di Ohio, New York, duduk di antara Presiden AS George W. Bush, Presiden Perancis Jacques Chirac dan Sekjen PBB Kofi Annan.
Wah ! Terus tergelitik, hati saya pun bertanya : « Apa benar ketertarikannya pada parpol pimpinan Megawati itu hanya baru dari tahun-tahun belakangan ini saja ? »

Begitulah, jika diperhatikan rangkaian jejak langkah aktivitas-kreativitasnya, ketika masa muda remaja Marissa ternyata pernah tergabung dalam kegiatan tari dan nyanyi dalam sanggar « Swara Mahardika » pimpinan Guruh Soekarno-poetera. Seperti tertera di halaman Ensi Tokoh Indonesia itu.

Dari situ juga dapat diketahui prestasinya sebagai Aktris Pembantu terbaik FFI 1985 dalam film Tinggal Landas Buat Kekasih (1984). Nominasi Aktris Terbaik FFI 1985 dalam film Serpihan Mutiara Retak (1985). Aktris Terbaik pada Festival Film Asia Pasifik 1987 dalam film Matahari Matahari (1985).

Permunculannya di seni Gambar Hidup tak kurang dari 30-an judul. Kongkritnya : 4 berupa Iklan, 6 Sinetron dan 20 film. Sungguh merupakan suatu prestasi yang membina prestise luar biasa cerlang-cemerlang selayaknya bintang kejora.
Maka dari itu kiranya tidaklah begitu mengagetkan kalau prestasinya di arena perpolitikan yang dimasukinya pun amat mengesankan. Jika tidak mau dikatakan mentercengangkan orang. Baik intervensinya di dalam sidang DPR maupun di luar lembaga tinggi resmi itu dan di berbagai kesempatan lainnya di depan publik. Seperti dalam kehingar-bingaran perdebatan sekitar kenaikan harga BBM. Dalam salah satu kesempatan sang bintang bahkan mengecam sikap arogan Wapres Jusuf Kalla tak ubahnya seperti pemimpin Nazi : Adolf Hitler. Pasalnya Kalla mengemukakan pendapatnya bahwa DPR tidak punya hak turut campur dalam urusan BBM. 

« Bohong besar kalau DPR tidak punya hak, » kata Marissa seraya mengutarakan argumentasinya yang mendasar dan yang memihak kepada rakyat. Teriring pula anjurannya supaya kader Golkar mulai memikirkan untuk mengganti dua pemimpinnya : Jusuf Kalla dan Agung Laksono. Sebab, masih banyak kader Goilkar yang lebih baik, yang pro-rakyat.
Panasnya suasana perdebatan sekitar penaikan harga BBM di ruang sidang DPR itu sedemikian rupa tingginya hingga terjadi tawuran. Ujungnya selusin anggota DPR dipanggil Badan Kehormatan DPR karena diduga melakukan pelanggaran kode etik dalam rapat paripurna itu. Salah seorang di antaranya adalah sang bintang film politisi yang berpihak (engage) itu : Marissa Haque.

Akan tetapi, meski belum seberapa jauh pengalamannya di arena perpolitikan, Marissa sudah menunjukkan kegagah-beraniannya dalam mengungkapkan kebenaran dari realitas di berbagai bidang kehidupan. Selain contoh soal kenaikan BBM itu juga pernyataannya bahwa « Departemen Agama Perlu Direstrukturasi » (Gatra 2005-02-05). Karena « Diduga Ada ‘Mafia’ Haji. »

Selain hal-ihwal tersebut di atas itu, Marissa Haque juga dikenal umum sebagai sosok perempuan yang amat perhatian pada lingkungan alam dan kebersihan serta kehidupan insan yang manusiawi.. Yang kesemuanya berkaitan erat dengan kehidupan spiritualitasnya yang Islami. Seperti diimpresikan Lisya Anggraini dari Batam itu. ***

Catatan : Naskah « Marissa Haque Artis Politis Engage » disiar pertama kali Harian Batam Pos, Kolom : Impresi Dari Eropa, 9 April 2005, edisi cetak & online. Kemudian disiar ulang beberapa media elektronika seperti DepokMetro dan SwaraTv. ABE-Kreasi Multiply Com : http://www.16j42.multiply.com 26.03.2007. Ilustrasi foto : Lisya & Icha. ***

isabella fawzi di ccf jakarta (FIB UI)

isabella fawzi di ccf jakarta (FIB UI)
isabella fawzi di ccf jakarta (FIB UI)

Menara Eifel, Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1986, Paris, Perancis

Menara Eifel,  Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1986, Paris, Perancis
Menara Eifel, Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1986, Paris, Perancis

Neneknya Marissa Haque, (alm) Charlotte Louis Poittier asal Perancis-Belanda, saat Muda

Neneknya Marissa Haque, (alm) Charlotte Louis Poittier asal Perancis-Belanda, saat Muda
Neneknya Marissa Haque, (alm) Charlotte Louis Poittier asal Perancis-Belanda, saat Muda

Masa Kecil Ikang Fawzi bersama Keluarga DEPLU nya di Belgium Berpengantar Bahasa Perancis

Masa Kecil Ikang Fawzi bersama Keluarga DEPLU nya di Belgium Berpengantar Bahasa Perancis
Masa Kecil Ikang Fawzi bersama Keluarga DEPLU nya di Belgium Berpengantar Bahasa Perancis

Ikang Fawzi Peraih Penjualan Terbanyak Album Preman, Mengantarkannya Keliling Eropa bersama Marissa

Ikang Fawzi Peraih Penjualan Terbanyak Album Preman, Mengantarkannya Keliling Eropa bersama Marissa
Ikang Fawzi Peraih Penjualan Terbanyak Album Preman, Mengantarkannya Keliling Eropa bersama Marissa Haque, Jackson Record

Entri Populer